Padang – Sumatera Barat yang juga dikenal dengan nama Ranah Minang adalah gudangnya para pemikir bangsa. Mulai dari zaman pergerakan & perjuangan kemerdekaan, tokoh – tokoh minang hadir menyumbangkan pemikirannya untuk Indonesia. Sebut saja H. Agus Salim, Tan Malaka, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, M. Yamin, M. Natsir, dan masih banyak lagi.
Sebagai orang yang selalu menekankan pentingnya belajar sejarah, Prabowo Subianto mengagumi tokoh – tokoh yang berasal dari Minangkabau. Pada sebuah kesempatan ketika berkunjung ke Sumatera Barat, Prabowo menyebutkan bahwa tokoh – tokoh yang berasal dari Minangkabau sangat besar perannya dalam mendirikan Republik Indonesia. Bahkan, beberapa diantaranya dekat dengan keluarga Prabowo.
“Kebetulan saya kenal dan sempat dekat dengan Hatta dan Sjahrir. Hampir tiap akhir pekan kami selalu bersama,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedekatan keluarga Prabowo dengan tokoh – tokoh tersebut antara lain adalah Margono Djojohadikusumo, kakeknya, pernah menjadi sekretaris serta tangan kanan Bung Hatta bahkan dipercaya untuk mendirikan Bank Negara Indonesia yang hari ini dikenal dengan nama BNI 46. Begitu juga ayah Prabowo, Soemitro, pernah diangkat sebagai staf Sutan Sjahrir. Dalam perjalanannya, Prabowo kecil juga pernah berada di Sumatera Barat. Itulah mengapa diberbagai kesempatan Prabowo selalu menyampaikan bahwa ia memiliki memiliki hubungan khusus dengan Ranah Minang beserta masyarakatnya.
“Saya merasa berhutang budi dengan Ranah Minang, saya belum bisa berbuat banyak untuk Ranah Minang, namu saya akan terus berupaya bagi Ranah Minang, ” kata Prabowo ketika hadir dalam acara Malewakan Gala Adat Datuak Rajo Basa ke Ir. Afriansyah Noor, M.Si Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Sabtu (29/0/2023) di Istano Basa Pagaruyung Tanah Datar Sumatera Barat.
Sembari terharu & teteskan airmata, Prabowo berterima kasih kepada masyarakat Minang yang sudah mengenang orang tuanya. Prabowo berjanji akan mendirikan sebuah sekolah unggulan di Sumatera Barat.
“Ini bukan sebagai janji bagi saya, namun sebagai hutang yang harus saya laksanakan. Apa yang saya ucapkan disini, tak akan pernah saya lupakan,” pungkasnya di atas Rumah Gadang orang Minangkabau tersebut. ( Uda Humas )